Selasa, 16 November 2010

Asal Mula Nama Kota Kandangan

Hal menarik yang sangat ingin saya ketahui ketika saya berdomisi di suatu daerah adalah asal mula nama daerah itu. Tentu saja banyak terkandung kisah - kisah masa lalu yang membuat kita terkesan baik dilihat dari fakta ataupun nilai spiritualnya. Kali ini saya coba memaparkan asal nama Kota Kandangan yang berada di Kabupaten Kandangan Provinsi Kalimantan Selatan. Keterangan yang saya dapat tidak hanya dari jerih payah saya sendiri, tetapi saya dapat dari informan terpercaya dan aktif bergerak dalam bidang kebudayaan daerah. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca sekalian.
Menurut keterangan informan tersebut penyebutan nama kota Kandangan tersebut sudah ada sejak zaman Kerajaan Banjar. Dari legendanya nama Kandangan terdapat dua versi yaitu : (a) Versi pertama mengatakan bahwa konon pada zaman dahulu kala , pada masa Kerajaan Banjar (sebelum Sultan Surianyah) , terdapat suatu wilayah (Nagaradaha) yang dijadikan sebagai tempat pemeliharaan kerbau. Kerbau di Hulu Sungai disebut juga Hadangan. Di wilayah tersebut banyak terdapat Kandang Kerbau atau Kandang Hadangan. Kemudian lama – kelamaan daerah tersebut berubah nama menjadi Kandangan; (b) Versi kedua menceritakan bahwa pada zaman dahulu, masa Kerajaan Banjar (masa Sultan Suriansyah) terdapat suatu komunitas penduduk yang memaklumatkan ketidaksetujuan mereka atas kekuasan Patih Lambung Mangkurat, lalu mereka membuat benteng/ kandang (kandang diartikan pagar dari kayu/papan yang menunjukkan batas wilayah mereka). Sebutan bagi orang – orang yang berada di dalam Kandang/ Benteng itu disebut orang – orang Kandangan . Cerita tersebut merupakan satu legenda pada masa Kerajaan Banjar.

1 komentar:

  1. Saya dukung pelestarian khazanah cerita rakyat kandangan, kalimantan selatan seperti datuk panglima hamandit, datu ramanggala di ida manggala, datu rampai dan datu parang di baru sungai raya, datu ulin dan asal mula kampung ulin, datu sangka di papagaran, datu putih dan datu karamuji di banyu barau, legenda batu laki dan batu bini di padang batung, legenda gunung batu bangkai loksado, legenda datu ayuh/sindayuhan dan datu intingan/bambang basiwara di loksado, kisah datu ning bulang di hantarukung, datu durabo di kalumpang, datu patinggi di telaga langsat,legenda batu manggu masak mandin tangkaramin di malinau, kisah telaga bidadari di hamalau, kisah gunung kasiangan di simpur, kisah datu kandangan dan datu kartamina, datu hamawang dan sejarah mesjid quba, tumenggung antaluddin mempertahankan benteng gunung madang, bukhari dan perang amuk hantarukung di simpur, datu naga ningkurungan luk sinaga di lukloa, datu singa karsa dan datu ali ahmad di pandai, datu buasan dan datu singa jaya di hamparaya, datu haji muhammad rais di bamban, sejarah mesjid ba angkat di wasah, dakwah penyebaran agama islam datu taniran, datu balimau dan habib lumpangi, kuburan tumpang talu di parincahan, pahlawan wanita aluh idut di tinggiran, panglima dambung di padang batung, gerombolan pemberontak ibnu hajar, sampai cerita tentang perang kemerdekaan Divisi IV ALRI yang dipimpin Brigjen H. Hasan Basyri dan pembacaan teks proklamasinya di Kandangan.Semuanya adalah salah satu aset budaya dan sejarah bagi Kalimantan Selatan.

    BalasHapus